Batik Pekalongan berdasarkan metode pembuatannya terdiri dari berbagai jenis, antara lain :
- Batik Tulis, yaitu batik yang motifnya dibentuk dengan tangan. Digambar menggunakan pensil dan canting untuk penutup atau pelindung terhadap zat warna.
- Batik Cap, merupakan batik yang pembuatan motifnya menggunakan stempel. Cap ini biasanya terbuat dari tembaga yang telah digambar pola dan dibubuhi malam (cairan lilin panas).
- Batik Sablon, jenis batik yang motifnya dicetak dengan klise / hand print.
- Batik Painting, batik yang dibuat tanpa pola, tetapi langsung meramu warna di atas kain.
- Batik Printing, adalah batik yang penggambarannya menggunakan mesin. Jenis batik ini dapat diproduksi dalam jumlah besar karena menggunakan mesin modern. Kemunculan batik printing ini dipertanyakan oleh beberapa seniman dan pengrajin batik karena dianggap merusak tatanan dalam seni batik, sehingga mereka lebih suka menyebutnya kain bermotif batik.
Dalam pembuatan batik, peralatan yang diperlukan adalah Kain Mori (bisa terbuat dari Sutra, Katun atau Campuran kain Polyester), Pensil untuk membuat desain batik, Canting yang terbuat dari bambu berkepala tembaga serta bercerat atau bermulut, berfungsi sebagai ballpoint / pulpen untuk menyendok lilin cair yang panas yang dipakai sebagai bahan penutup atau pelindung terhadap zat warna, Gawangan (tempat untuk menyampirkan / menjemur kain), Lilin, Panci dan Kompor Kecil untuk memanaskan lilin.
Langkah-langkah pembuatan batik tulis adalah sebagai berikut :
- Langkah pertama kita membuat desain batik diatas kain mori dengan pensil atau biasa disebut molani (membuat pola / gambar). Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada.
- Langkah kedua adalah menggunakan canting yang telah berisi lilin cair untuk melapisi motif yang diinginkan. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena. Setelah lilin cukup kering, celupkan kain kedalam larutan pewarna.
- Proses terakhir adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus dengan air panas untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Kita tidak perlu khawatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah kita gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur).